Oleh dr. Marissa Tania Stephanie Pudjiadi, Sp.A dan dr. Martin Leman, Sp.A
Pada trimester IV setelah lahir (usia 9-12 bulan), kenaikan berat badan bayi sudah tidak secepat sebelumnya. Pada masa ini kenaikan berat badan bayi sekitar 250-350 gram/bulan. Lingkar kepala bayi perempuan pada usia 9 bulan sekitar 42-47 cm dan pada usia 12 bulan antara 43-48 cm ; sementara bayi laki-laki pada usia 9 bulan lingkar kepalanya antara 43-48 cm dan pada usia 12 bulan antara 44-49 cm. Jika bayi berada di luar angka ini maka dokter akan perlu melakukan serangkaian tes untuk mencari penyebabnya.
Perkembangan bayi pada usia ini:
- Bayi dapat mengangkat badannya ke posisi berdiri dan duduk dari posisi berdiri
- Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi atau berdiri selama 2 detik tanpa berpegangan
- Berjalan dengan dituntun
- Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan yang diinginkan
- Menggenggam erat pensil
- Memasukkan benda ke mulut
- Mengulang menirukan bunyi
- Babbling semakin kompleks dengan 2-3 suku kata seperti ba-da-ma tetapi ia belum mengerti artinya. Sudah dapat mengoceh dan mengucapkan papa dan mama namun belum spesifik menuju pada papa dan mama-nya.
- Mengeksplorasi dunia sekitarnya. Ia ingin mengetahui dan menyentuh segala yang ada di sekitarnya. Bayi sudah harus dapat mengambil 2 buah mainan kubus dan membenturkannya dengan kedua tangannya.
- Bayi sudah dapat memegang koin atau mainan kecil lainnya dengan menggunakan ibu jari dan 1 jari lainnya
- Bereaksi terhadap suara perlahan atau bisikan
- Senang diajak bermain “cilukba”
- Bayi sudah dapat bertepuktangan dan melambaikan tangan saat mengucapkan bye-bye
- Bayi mulai dapat mengungkapkan keinginannya
- Mengenal anggota keluarga
- Usia 9 bulan bayi dapat mencari mainan yang disembunyikan/dijatuhkan. Sebelumnya bayi sudah mencari mainan yang disembunyikan, namun lebih cepat menyerah. Pada usia ini bayi sudah memiliki konsep bahwa mainan yang disembunyikan tetap ada, dan ia akan lebih konsisten mencarinya.
Stimulasi yang dapat diberikan untuk mendukung perkembangan bayi antara lain:
- Stimulasi merangkak, berdiri, berjalan sambil berpegangan, dan berjalan dengan bantuan tetap dilanjutkan sesuai dengan tahap perkembangan bayi.
- Ajak bayi bermain bola. Gelindingkan bola ke arahnya dan usahakan agar ia menggelindingkan atau memukulnya kembali. Untuk awalnya ajak bermain menggunakan bola yang cukup besar karena lebih mudah baginya. Jika anak sudah mahir, boleh coba dengan ukuran lain yang lebih kecil.
- Jika bayi sudah dapat berdiri, letakkan sebuah mainan di lantai, dan ajak agar bayi mau membungkuk mengambilnya. Pada awalnya bantu bayi berpegangan, lama-kelamaan latih agar bayi dapat membungkuk sendiri.
- Latih bayi untuk berjalan sendiri. Awalnya, bantu bayi agar mau berjalan beberapa langkah tanpa berpegangan. Ajak bayi berjalan ke pelukan anda atau menuju mainan yang disukainya. Beri pujian bila ia mau berjalan sendiri. Bila bayi belum mau, tunda beberapa hari dan coba kembali.
- Bila bayi sudah cukup mahir berjalan, ajari cara menaiki dan menuruni anak tangga. Awalnya ajari cara menuruni atau menaiki anak tangga dengan merangkak. Gunakan anak tangga yang rendah, ajari hanya beberapa langkah dulu, dan jangan meninggalkan bayi sendirian.
- Sambil memandikannya, bayi dapat tetap bermain. Misal dengan mainan karet yang mengapung. Ajak ia memasukan benda ke dalam wadah, misalnya memasukan mainan kubus ke dalam cangkir atau wadah lainnya.
- Ajari bayi menyusun beberapa mainan balok / kubus.
- Ajak untuk belajar menggambar dengan menggunakan krayon / pensil warna.
- Tetap ajak bayi berbicara, latih beberapa kata sederhana seperti minum, susu, mandi, tidur, makan, dan lain-lain. Bila bayi mau menirukannya, beri pujian padanya. Bila perlu ulangi lagi kata tersebut agar bayi mau mengulanginya lagi.
- Belilah sebuah boneka dan berpura-puralah agar boneka tersebut berbicara kepada bayi. Ajak agar bayi mau berbicara dengan boneka.
- Nyanyikan lagu dan bacakan cerita anak sesering mungkin
- Tetap berikan rasa aman dan kasih sayang, ajak tersenyum, mengayun, menina-bobokan, permainan “ciluk-ba”, dan permainan lain yang bersifat sosialisasi.
- Bantu bayi memegang cangkir dan minum dari cangkir tersebut. Cangkir plastik tertutup dengan lubang mulut dapat dipakai untuk tahap awal. Isi cangkir dengan air sedikit saja dulu agar tidak mudah tumpah.
- Ajak bayi makan bersama anggota keluarga lain. Bayi dapat duduk dekat dengan anggota keluarga lain, namun tetap makan makanannya sendiri (makanan bayi usia 9-12 bulan belum sama dengan makanan keluarga lainnya).
- Ajari bayi untuk belajar mengambil sendiri mainan yang letaknya agak jauh dengan cara meraih, menarik, atau mendorong badannya supaya dekat dengan mainan tersebut. Letakkan mainan yang bertali agak jauh, ajari bayi cara menarik tali tersebut untuk mendapatkan mainan tersebut. Namun jangan lupa simpan mainan bertali tersebut jika anda tidak dapat mengawasinya karena bayi dapat terjerat.
Interaksi dengan orang lain
Pada usia ini, bayi mulai mengenal orangtuanya dan orang asing. Bayi mulai takut terhadap orang yang belum dikenal. Ia juga mulai takut ditinggal orangtuanya. Pada sebagian bayi yang tadinya sudah dapat tidur tenang sepanjang malam, mulai susah makan atau terbangun pada saat tidur malam dan menangis. Orang tua tidak perlu khawatir, hal ini bukan merupakan tanda-tanda kemunduran (regression) melainkan proses perkembangan.
Pertumbuhan gigi
Pertumbuhangigi pada usia ini dimulai dengan gigi seri ke-3 kiri dan kanan pada rahang bawah yang tumbuh pada usia 7-10 bulan dan rahang atas tumbuh pada usia 8-11 bulan. Gigi yang selanjutnya tumbuh adalah gigi geraham pertama. Gigi ini baik pada rahang atas maupun bawah tumbuh pada usia 10-16 bulan. Saat geraham mulai tumbuh, mulai gunakan sikat gigi yang kecil dengan permukaan lembut. Pilih bulu sikat yang menggunakan nilon. Pada masa ini masih belum perlu menggunakan pasta gigi saat menyikat giginya. Lakukan 2x/hari.
Saat gigi akan tumbuh, bayi dapat menjadi rewel, selera makan menurun, berliur terus, gusi terlihat lebih merah pada tempat akan tumbuhnya gigi, dan suhu badannya agak meningkat. Ini dikarenakan terjadi peradangan steril pada tempat tumbuhnya gigi. Ibu tidak perlu khawatir. Bila perlu berikan obat parasetamol untuk mengurangi rasa sakit dan demamnya.
Tips yang juga dapat membantu adalah dengan memberikan mainan teether atau dengan memberikan es kecil untuk mengurangi rasa sakit pada gusi tempat akan tumbuhnya gigi. Namun, bila suhu meningkat tinggi (di atas 39oC) bawalah ke dokter, karena kemungkinan besar demam bukan karena pertumbuhan gigi, namun karena hal lain misal infeksi virus atau lainnya.
Belajar makan
Pada usia ini bayi sudah cukup terampil makan makanan padat. Berikan makanan yang lebih bervariasi, lebih padat (mendekati nasi biasa), dapat dengan nasi tim dan lauk yang sudah tidak di blender/disaring melainkan hanya dihaluskan dengan garpu / dicincang, agar ia belajar mengunyah. Bayi sudah belajar untuk makan makanan yang lebih padat dan kasar. Ingat, “target”-nya pada usia 12 bulan (1 tahun) bayi sudah dapat makan makanan keluarga. Selain itu, makan ditingkatkan menjadi 3x/hari ditambah 2x snack. Berikan ASI/susu formula 1-2x atau sesuai permintaan bayi.
Umumnya anak memiliki keinginan untuk memakan makanannya sendiri. Berikan kesempatan untuk mencoba makan sendiri. Walaupun ibu tetap menyuapinya, tetap berikan sendok untuk anak belajar makan sendiri. Anak juga sudah mampu mengambil makanannya dengan jari jempol dan telunjuk/jari tengah. Latihlah kemampuan ini dengan memberikan makanan yang dapat dipegang dengan jarinya (finger food) seperti biskuit bayi atau potongan buah. Selain itu, mulai sapih susu dari botol ganti dengan pemberian susu melalui cangkir.
Orang tua juga harus memberikan contoh cara makan yang baik. Kebiasaan yang perlu dilakukan adalah makan bersama dan biarkan bayi menikmati saat-saat itu. Jangan paksakan saat-saat makan pada bayi, hal ini justru dapat menimbulkan trauma pada anak. Biasakan juga untuk duduk di kursi meja makan saat makan dan ketika semua anggota keluarga selesai makan, sang bayi pun selesai makan. Dengan cara ini ia belajar waktu-waktu makan.
Jenis mainan
Mainan yang dapat membantu stimulsi pertumbuhan bayi usai 9-12 bulan antara lain:
- Mainan yang sebelumnya masih dapat menstimulasi dengan variasinya, contohnya mainan rattle masih dapat tetap dimainkan. Drum mainan juga akan semakin melatih koordinasi tangannya. Selain itu, ia juga dapat melatih ritme pukulannya dengan lagu-lagu.
- Buku cerita anak bergambar / tempelan gambar yang sederhana dan kaya warna juga dapat melatih perkembangannya. Sebutkan perlahan nama-nama gambar tersebut sehingga anak menirukannya.
- Mainan yang berbentuk binatang atau buah-buahan.
- Lego® dan mainan yang dapat disusun. Latihlah anak untuk menyusun mainan balok ke atas.
- Mainan memasukkan cincin-cincin berwarna dengan ukuran yang bervariasi sesuai ukuran dari besar ke kecil
- Kenalkan juga pada berbagai bentuk dan warna. Berikan mainan memasukan bentuk balok ke lubang yang sesuai bentuknya. Manfaat permainan ini dapat mengasah logika, konsep berpikir, serta merangsang motorik dan sensoriknya.
- Bola. Permainan bola disesuaikan dengan besarnya bayi. Berikan bola dengan berbagai ukuran namun jangan yang terlalu kecil yang dapat tersedak dan jangan terlalu besar dan berat sehingga menyulitkan bayi.
- Telepon mainan
- Kertas dan krayon / pensil warna. Biarkan bayi mencoret-coret kertas tersebut walaupun belum berbentuk gambar yang baik.
- Ajak anak bermain di dapur saat ibu sedang memasak. Namun pilih lokasi yang jauh dan aman dari kompor atau barang pecah belah. Berikan sekotak mainan masak-masakan atau benda-benda yang ada di dapur yang terbuat dari plastik untuk bayi mainkan.
Dr. Marissa Pudjiadi, Sp.A
Dr. Martin Leman, Sp.A
0 Komentar untuk "Stimulasi Mendukung Perkembangan Bayi Umur 12-18 Bulan"