Bersih dan Teratur 728 x 90

6 Cara Agar Terhindar Infeksi Selama Masa Nifas

Pengertian Nifas

Nifas dari segi bahasa berasal dari kata “na fi sa” yang bermaksud melahirkan. Nifas adalah darah yang keluar dari rahim yang disebabkan melahirkan atau setelah melahirkan. Darah nifas merupakan darah yang tertahan dan tidak bisa keluar dari rahim selama hamil. Ketika melahirkan, darah tersebut keluar sedikit demi sedikit. Darah yang keluar sebelum melahirkan, disertai tanda-tanda kelahiran yang disebut juga sebagai darah nifas. Dalam hal ini, para fuqaha membatasi dua atau tiga hari sebelum melahirkan. Menurut Imam Asy-Syafi'i, darah nifas adalah darah yang keluar dari rahimnya wanita yang sebelumnya mengalami kehamilan, meskipun darah yang keluar hanya berwujud segumpal darah.

Masa Nifas

Masa nifas yang paling sedikit adalah beberapa saat setelah proses bersalin. Sedangkan, masa nifas yang paling lama adalah empat puluh hari, jika masa nifas lebih dari empat puluh hari dan bertepatan dengan datangnya haid pada saat sebelum hamil, maka hari yang lebih dari empat puluh hari tersebut adalah masa haid. Namun, jika darah yang keluar tersebut bukan pada waktu Haid, maka darah tersebut adalah istihadhah (penyakit). Hukum wanita yang sedang nifas sama dengan hukum wanita yang sedang haid.
Pada umumnya, batas lamanya masa nifas adalah 40 hari, dimulai sejak melahirkan atau sebelum melahirkan dengan disertai tanda-tanda kelahiran. Ummu Salamah Ra. berkata, “Wanita mengalami masa nifas pada masa Rasulullah SAW. ialah selama 40 hari“. (HR. Tirmidzi)

4 hal yang tidak boleh dilakukan selama nifas

Semua yang tidak boleh dilakukan selama haid, maka tidak boleh dilakukan juga saat nifas,yaitu shalat, puasa, menyentuh dan membaca Al Qur'an, thawaf dan bersetubuh. Beberapa penjelasan berikut:

  1. Nabi Muhammad saw bersabda “Ketika mulai menstruasi, tinggalkan shalat
  2. Nabi Muhammad saw bersabda “Lakukan semua apa yang perlu dilakukan ketika sedang menunaikan ibadah haji, tapi jangan melakukan tawaf mengelilingi ka’bah sebelum kamu suci kembali”.
  3. Melakukan hubungan suami istri Seperti firman Allah pada QS Al-Baqarah:222 yang artinya “Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, “Haid itu adalah kotoran”. Oleh sebab itu, hendakla kamu menjauhkan diri (tidak menyetubuhi) dari wanita diwaktu haid; dan jangan kamu mendekati ereka sebeum suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah padamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-rang yang bertaubat dan yang menyucikan diri.
  4. Membaca Al-Quran Sangat dianjurkan bagi wanita yang sedang tidak suci, haid atau nifas, untuk tidak membaca Al-Quran secara lisan, kecuali dibutuhkan. Berdzikir, atau mengucapkan Allahu Akbar, Alhamdulillah, Subhanallah, Bismillah, mendengarkan orang membaca Al-Qur’an, berdoa, atau mengucapkan Amin atas doa orang lain, semua itu tidak dilarang.

Nifas bagi wanita yang keguguran

Darah yang keluar dari wanita hamil karena keguguran ada dua macam.
  • Pertama, dikatakan darah nifas apabila yang keluar telah berbentuk manusia. Maka wanita wajib meninggalkan shalat, tidak boleh puasa, dan tidak boleh berhubungan intim dengan suami.
  • Kedua, dikatakan darah rusak (fasad) jika yang keluar tidak berbentuk manusia. Dalam hal ini, darah yang keluar tidak dikatakan sebagai darah nifas, tetapi darah istihadah (penyakit). 
“Apabila nutfah (zigot) telah lewat empat puluh dua malam (dalam riwayat lain; empat puluh malam), maka Allah Swt. Mengurus seorang malaikat kepadanya, lalu ia membentuk nutfah tersebut. Dia membuat pendengarannya, penglihatannya, kulitnya, dagingnya dan tulang belulangnya. Lalu, malaikat itu bertanya (kepada Allah SWT), “Ya Tuhanku, apakah ia (akan Engkau tetapkan) menjadi laki-laki atau perempuan?’ maka Allah kemudian memberi keputusan“. (HR. Muslim).
Hadits diatas menjelaskan bahwa awal mula terciptanya janin dan penampakan anggota-anggota tubuhnya setelah melewati 40 hari dan janin tersebut sudah berbentuk manusia. Imam Asy-Syafi'i menjelaskan darah nifas sebagai berikut : “Adapun darah nifas adalah darah yang keluar dari rahim wanita setelah melahirkan. Sama saja apakah yang dilahirkan itu dalam keadaan hidup atau mati, dalam kondisi utuh atau kurang (cacat)“.

Nifas pada kelahiran bedah (Caesar)

Beberapa ulama mengatakan bahwa nifas pada kelahiran bedah (caesar), sama dengan hukum wanita-wanita lain yang mengalami nifas karena persalinan normal. Apabila ia melihat kemaluannya megeluarkan darah, ia wajib meninggalkan shalat dan puasa sampai ia suci. Akan tetapi, jika ia tidak melihat kemaluannya mengeluarkan darah, maka ia wajib mandi (bersuci), mengerjakan shalat, dan puasa sebagaimana halnya wanita yang suci.

Bagaimana Cara Bersuci setelah nifas

Wanita yang sudah berhenti nifasnya, maka ia wajib bersuci. Tata cara bersucinya sama saja dengan tata cara mandi haid. Perbedaanya hanya di niatnya.

نَوَيْتُ الغَسْلَ عَنِ النِفَاسِ لِلهِ تَعَالَىc

Maksudnya : “Sahaja aku mandi daripada nifas kerana Allah Taala”.

Cara mandi wajib setelah nifas sama dengan mandi junub, namun ditambahkan dengan beberapa hal berikut ini :

Pertama : Dianjurkan Menggunakan Sabun. Hal ini berdasarkan hadits Aisyah ra., yang bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang mandi wanita haid. Dia menjelaskan:
تَأْخُذُ إِحْدَاكُنَّ مَاءَهَا وَسِدْرَتَهَا فَتَطَهَّرُ فَتُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ تَصُبُّ عَلَى رَأْسِهَا فَتَدْلُكُهُ دَلْكًا شَدِيدًا حَتَّى تَبْلُغَ شُئُونَ رَأْسِهَا ثُمَّ تَصُبُّ عَلَيْهَا الْمَاءَ. ثُمَّ تَأْخُذُ فِرْصَةً مُمَسَّكَةً فَتَطَهَّرُ بِهَا

“Kalian hendaklah mengambil air dan daun bidara, lalu wudhu dengan sempurna. Kemudian menyiramkan air pada kepalanya, lalu menggosok-gosoknya agak keras hingga mencapai akar rambut kepalanya. Kemudian menyiramkan air pada kepalanya. Kemudian engkau mengambil kapas bermisik, lalu bersuci dengannya.” (HR. Bukhari no. 314 & Muslim no. 332)
Kedua : Melepas gelungan, sehingga air bisa sampai ke pangkal rambut. Hadis di atas merupakan dalil dalam hal ini: “…lalu menggosok-gosoknya agak keras hingga mencapai akar rambut kepalanya..” Hadis ini menunjukkan tidak cukup dengan hanya mengalirkan air seperti halnya mandi junub, namun harus juga digosok, seperti orang keramas memakai sampo.

6 Cara Agar Terhindar Infeksi Selama Masa Nifas

Luka-luka pascapersalinan harus dirawat dengan baik. Menjaga kebersihan pada bekas luka mutlak dilakukan. Sangat penting menjaga kebersihan selama masa nifas (masa pembersihan dan pemulihan rahim). Tanpa kebersihan yang memadai, infeksi mudah terjadi. Berikut langkah-langkahnya:

  • Selama masa kehamilan:

Supaya tidak terjadi infeksi pada masa nifas, saat hamil cegah jangan sampai terjadi anemia, malnutrisi, serta munculnya penyakit-penyakit yang diderita ibu. Sebaiknya juga tidak melakukan, mengurangi, atau melakukan dengan hati-hati hubungan seksual saat hamil tua karena bisa menyebabkan pecahnya ketuban dan menjadi jalan masuk kuman penyebab infeksi ke dalam jalan lahir.

  • Waktu persalinan:

Dokter akan melakukan segala tindakan pertolongan persalinan dengan peralatan yang steril. Selain akan mencegah terjadinya perdarahan yang banyak, kalaupun terjadi, darah yang hilang akan diganti melalui transfusi darah.

  • Masa nifas:

Luka-luka pascapersalinan harus dirawat dengan baik. Menjaga kebersihan pada bekas luka mutlak dilakukan. Alat-alat, pakaian, dan kain yang dikenakan ibu harus benar-benar dijaga kebersihannya. Hal lain yang juga harus diwaspadai selama masa nifas selain infeksi adalah terjadinya anemia. Bila ibu mengalami perdarahan yang sangat banyak, atau sudah terjadi anemia selama masa kehamilan, hal ini dikhawatirkan akan memengaruhi proses kontraksi pada rahim untuk kembali seperti semula. Ini terjadi karena darah tak cukup memberikan oksigen ke rahim. Bila anemia hanya ringan, maka untuk mengatasinya cukup dengan mengonsumsi makanan kaya zat besi. Namun bila kondisinya sangat parah, dokter akan melakukan transfusi darah.

Selain infeksi nifas, gangguan lain yang mungkin terjadi selama masa nifas adalah:
  • Kelainan pada rahim.

Setelah melahirkan, rahim secara alami akan terus mengecil menuju ukuran semula. Kalau sesaat setelah melahirkan berat rahim sekitar 1.000 gr, maka 6 minggu kemudian akan mengecil menjadi 40-60 gr. Bila proses ini mengalami hambatan atau berlangsung kurang baik, maka gangguan itu disebut sub-involusi. Penyebabnya antara lain adanya infeksi (endometriosis), adanya bekuan-bekuan darah di rahim, dan sebagainya. Dokter akan memberikan pengobatan yang dianggap perlu. Bila terbukti masih ada sisa plasenta, dokter akan melakukan kuretase.

  • Sindroma Sheehan.

Sindroma Sheehan adalah syok akibat perdarahan persalinan. Biasa terjadi bila ibu mengalami eklamsia. Pengobatan yang akan dilakukan dokter adalah dengan memberikan substitusi terapi hormonal.

  • Gangguan pada payudara.

Gangguan lain yang juga terjadi selama masa nifas adalah keluhan payudara bengkak, keras, panas, dan nyeri. Bahkan pada beberapa kasus terjadi peradangan payudara yang disebabkan kuman Staphylococcus aureus yang masuk melalui luka pada puting atau peredaran darah. Gangguan ini disebut mastitis. Untuk mengurangi rasa sakit, ibu bisa mengompres payudara dan melakukan pengurutan ringan. Namun bila rasa sakit tak tertahan, segera ke dokter untuk mendapat pengananan berupa pemberian obat yang tepat.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "6 Cara Agar Terhindar Infeksi Selama Masa Nifas"

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top