Ilustrasi |
Bahaya Stres Pada Ibu Hamil
Sekarang ini stres seakan menjdi sesuatu yang sulit sekali dipisahkan dari kehidupan kita. Saking seringnya terjadi, terkadang kita tak menyadari jika kita sedang mengalami stres. Kondisi stres pada umunya ditandai dengan gejala sakit kepala, gelisah, tegang dan tak karuan. Kondisi stres akan berdampak buruk untuk kesehatan tubuh, pikiran dan mood sesoerang apalagi jika terjadi pada ibu hamil yang lebih cenderung rentan mengalami stres.
Saat hamil tak hanya fisik saja yang akan mengalami perubahan. Emosi ibu hamilpun akan mengalami perubahan. Untuk itulah mempersiapkan fisik dan mental dengan matang sebelum merencanakan kehamilan akan dibutuhkan ketika kondisi seperti ini. Adanya janin dalam kandungan dan perubahan hormon selama periode kehamilan dapat mempengaruhi emosi dan mental ibu.
Apabila kondisi ini tidak didukung dengan lingkungan serta keluarga yang harmonis maka ibu akan semakin mudah mengalami stres, terutama pada wanita karier yang bekerja ketika hamil. Stres yang dialami ibu sewaktu hamil tentu akan dapat mempengaruhi janin yang dikandungnya. Ada banyak hal yang sering dikhawatirkan para ibu pada masa kehamilannya, rasa khawatir yang berlebih inilah yang membuat stres tak dapat dihindari.
Nah, berikut ini beberapa hal yang akan terjadi pada janin yang diakibatkan oleh ibu yang mengalami stres berkepanjangan :
1. Meningkatkan Resiko Alergi Pada Janin
Sebuah penelitian mengungkapakan bahwasanya stres yang dialami ibu ketika hamil akan mampu meningkatkan resiko alergi pada bayi kelak. Hal ini terjadi, disebabkan saat stres, janin akan menyerap hormon kortisol yang diproduksi oleh ibu sewaktu mengalami stres. Dan bayi dengan tingkat kadar hormon kortisol yang tinggi akan memiliki resiko lebih besar mengidap alergi dibandingkan bayi dengan kadar hormon kortisol yang rendah.
2. Meningkatkan Resiko Abortus (Keguguran)
Stres yang menimpa ibu hamil tentunya akan beresiko lebih bahaya terhadap kesehatan janin yang ada dalam kandungannya. Pada kondisi terparah hal ini dapat menyebabkan ibu kehilangan janinnya atau keguguran. Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan ibu dngan tingkat stressor yang lebih rendah dan memiliki sistem pengendalian stres yang lebih baik ketika menghadapi sumber stres pada ibu hamil.
3. Membuat Sistem Kekebalan Bayi Berkurang
Sebagaimana diungkapkan oleh sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jurnal Brain, Behavior anda Immunity, bahwa ibu hamil yang sering mengalami tegang, panik, dan cemas yang berlebihan akan dapat melemahkan sistem kekebalan bayi ketika bayi berusia 6 bulan.
Untuk itu, sebisa mungkin ibu hamil terutama wanita karier yang sedang hamil dianjurkan untuk menghindari kondisi stres dan sebisa mungkin dituntut untuk dapat menjaga kesehatannya dengan baik. Hal ini semata-mata bertujuan untuk kesehatan ibu dan bayi nya nanti.
Adapaun tips menghindari stres selama masa kehamilan diantaranya dengan menjaga pola hidup serta pola makan yang sehat, menjalani masa kehamilan dengan kebahagian dan penuh kegembiraan, mengetahui dan mencari solusi terbaik untuk mengatasi stres yang dialami, dukungan suami serta support dari keluarga dalam menjalankan masa sembilan bulan mengandung dapat menjadi obat untuk mengatasi stres dengan baik dan satu lagi adalah relaksasi. Tidak ada salahnya luangkan waktu untuk relaksasi dan melemaskan otot-otot serta menjernihkan pikiran dari kepenatan yang begitu menyiksa anda.
0 Komentar untuk "3 Cara Mengatasi Stress Pada Ibu Hamil"